Jumat, 06 April 2012

PERBEDAAN AYAT MAKIYAH DAN MADANIYAH DALAM AL-QUR'AN

Latar Belakang
Banyak ideologi di bumi ini yang terus berkembang demi melanjutkan dan mempertahankan kehidupan di muka bumi. Hal ini tidak terlepas dari kebutuhan empiris dan rasionalis untuk menjawab tantangan zaman yang terus berjalan. Dimensi ideologi yang kita kenal yaitu Komunisme, Liberalisme, Feodalisme, dan lain-lain. Semua ideologi tersebut sudah dijalankan di beberapa negara tetapi hampir semuanya berdampak negative bagi negara-negara yang menumbuhkan ideologi tersebut. Di dalam makalah ini penulis akan memperkenalkan civilizisme dalam islam untuk mencari kemaslahatan untuk umat muslim di dunia khususnya di Indonesia. Civilizisme dalam islam yang dimaksud yaitu hukum syari (premier things) yang bersumber dari al-Quran. Kenapa al-Quran disebut “Premier Things” untuk kaum muslim ? Karena semua solusi dari permasalahan hidup termaktub dalam kitab yang juga dikenal al-Furqan (pembeda) tersebut.
Di dalam al-Quran terdapat dua terminology yaitu fase makkiyah dan fase madaniyah, dimana keduanya memiliki perbedaan kandungan isi. Umumnya Surah-surah yang tertata rapih di dalam Al-quran berkaitan dengan kedua terminologi tersebut. Melalui makalah ini penulis akan menganalisis kedua fase tersebut untuk memperkokoh civilizime dalam islam.
Kajian Teori
1.      Terminologi Surah-surah ”Makkiyah dan Madaniyah”
Sebelum kita lebih jauh mengenal dari pada ayat-ayat makkiyah dan madaniyah maka kita akan analitis terlebih dahulu kedua terminologi ”Ayat-ayat Makkiyah dan Madiniyah” dengan menggunakan beberapa sumber yang reliable.
Menurut Abdurrahman bin Ibrahim Al-Fauzan : Surah Makkiyah yaitu surah-surah yang turun/ datang sebelum adanya perintah hijrah ke madinah, meski turunnya diluar di luar kota Makkah. Surah-surah Madaniyah yaitu surah-surah yang turun /datang sesudah adanya perintah hijrah, meski turunnya di dalam kota Makkah.
Menurut Aminuddin : Di dalam referensi lain, masa turunnya al-Quran dapat dibagi ke dalam dua priode pertama disebut priode Makkiyah, yaitu masa ayat-ayat yang turun ketika Nabi Muhammad SAW masih bermukim di mekah selama 12 tahun 5 bulan 13 hari, persisnya sejak 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi Muhammad SAW sampai permulaan Rabi’ul Awal 54 dari kelahiran Nabi Muhammad Saw. Periode kedua disebut periode Madaniyah, yaitu masa ayat-ayat yang turun setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, yaitu selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, persisnnya dari permulaan Rabi’ul Awal tahun 54 dari kelahiran Nabi sampai 9 Zulhijjah tahun 63 dari kelahiran nabi Muhammad atau 10 hijriyah.
Melalui kedua pandangan ulama diatas maka dapat kita maknai bahwa ayat-ayat Makkiyah itu turun sebelum adanya perintah hijrah dan tentang hukumnya yang diturunkan di Makkah tetapi menyangkut penduduk Madinah. Sedangkan Ayat-ayat Madaniyah itu turun sesudah adanya perintah hijrah dan tentang hukumnya yang diturunkan di Madinah tetapi menyangkut penduduk Makkah.

2.      Ciri-ciri ayat-ayat ”Makkiyah dan Madaniyah”
Syekh Abdurrahman telah menjelaskan ciri-ciri secara umum pada ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah sebagai berikut.
Surah-surah Makkiyah terdiri dari berbagai macam ciri-ciri, diantaranya :
·         Mengesakan Allah.
·         Mengajak ke khittah islam.
·         Tentang hari kiamat.
·         Serta memuat kisah-kisah tentang para nabi terdahulu.
·         Surat-surat Makkiyah mencapai 2/3 satu mushaf al-Quran.
·         Pada umumnya pendek-pendek ayatnya.
Adapun surah-surah madaniyah memiliki ciri-ciri, diantaranya :
·         Pada umumnya ayat-ayatnya panjang.
·         Menjelaskan hukum-hukum waris.
·         Pembatasan atau peraturan pada agama.
·         Hak-hak yang diperoleh kaum muslim.
·         Menjelaskan tentang Jihad fi sabilillah.
KH. Quraish Syihab juga mencirikan secara detail tentang surah-surah Makkiyah dan Madaniyahnya sebagai berikut :
Ciri-ciri khusus Makkiyah sebagai berikut :
·         Mengandung ayat Sajadah
·         Terdapat lafaz Kalla
·         Terdapat seruan ayuhannas dan tidak terdapat ya-ayyuhallazina amannuu, terkecuali dalam surah al-Hajj yang diakhirnya terdapat ya Ayyuhalladzinina aamannu irka’u wasjudu(ayat 77 s.22). kebanyakan ulama mengatakan bahwa surat itu Makkiyah. Surat-surat yang dikecualikan ialah surat al-Baqarah (ayat 21 nya diawali dengan ya ayyuhannas dan ayat 168) dan surah an-Nissa ayat 33.
·         Mengandung kisah nabi-nabi dan umat yang telah lalu, terkecuali surah al-baqarah.
·         Terdapat kisah Adam dan Idris, terkecuali surah al-Baqarah.
·         Surat-suratnya dimulai dengan huruf at-Tahajji, terkecuali surah al-Baqarah dan Ali imran.
Ciri-ciri khusus surat Madaniyah :
·         Di dalamnya terdapat izin berperang, atau ada penerangan tentang hal perang dan penjelasan tentang hukum-hukumnya.
·         Di dalamnya terdapat penjelasan bagi hukuman-hukuman tindak pidana, faraid hak-hak perdata, peraturan-peraturan yang bersangkut paut dengan bidang keperdataan, kemasyarakatan, dan kenegaraan.
·         Di dalamnya tersebut tentang orang-orang munafik, kecuali surat al-Ankabut yang diturunkan di mekkah.
·         Di dalamnya didebat para ahli kitab dan mereka diajak tidak berlebih-lebihan dalam beragama, seperti kita dapati dalam surah al-Baqarah, An-Nissa, Ali Imran, Attaubah, dll.
3.      Perbedaan Al-Maky wal Madany
No Al-Makiyah Al-Madaniyah
·         Kebanyakan konteks kalimat tegas dan lugas karena kebanyakan obyek yg didakwahi menolak dan berpaling, maka hanya cocok mempergunakan konteks kalimat yg tegas. Ex: Al-Muddatstsir dan surat Al-Qamar. kebanyakan mempergunakan konteks kalimat yang lunak karena kebanyakan obyek yang didakwahi menerima dan taat. Ex: di surat Al-Maa’idah.
·         Kebanyakan adalah ayat-ayat pendek dan argumentatif, karena kebanyakan obyek yang didakwahi mengingkari, sehingga konteks ayatpun mengikuti kondisi yang berlaku. Ex: surat Ath-Thuur. kebanyakan adalah ayat-ayat pendek, penjelasan tentang hukum2 dan tidak argumentatif, karena disesuaikan dgn kondisi obyek yang didakwahi. Baca ayat tentang hutang-piutang dalam surat Al-Baqarah.
·         Berisikan penetapan tauhid dan aqidah yang benar karena kebanyakan obyek yang didakwahi mengingkari hal itu. berisikan perincian masalah ibadah dan muamalah, karena obyek yang didakwahi sudah memiliki Tauhid dan aqidah yang benar .
·         Turun sblum hijrah mskpun bkn di Mekah Turun sesudah hijrah mskpun bkn di Madinah
·         Turun di mekah dan sktarnya: mina,arafah,hudaibiyah Turun di madinah dan sktarnya : Uhud , Quba
·         Seruannya ditujukan kpda penduduk mekkah Seruannya ditujukan kpda penduduk madinah
·         Mengandung ayat sajdah Berisi kewajiban dan sanksi
·         Mengandung lafal ‘kalla’ 33x dlm 15 surat Menyebutkan orang-orang munafik
·         Mengandung yaa ayyuhan nas dan tdk mngndung yaa ayyuhal ladziina aamanu Suku kata dan ayatnya panjang2 dan dgn gaya bhasa ug memantapkan syariat dan menjelaskan tujuan
·         Mengandung kisah para nabi dan ummat Terdapat dialog dgn ahli kitab
·         Mengandung kisah adam dan iblis Menyingkap perilaku orang munafik
·         Surah dibuka dengan huruf-huruf singkatan seperti alif lam mim menjelaskan ibadah, muamalah, had, kekeluargaan
·         Berisi ajakan kpd tauhid dan beribadah kpda Allah Warisan, jihad, hubungan sosial, hubungan internasional
·         Peletakan dasar-dasar umum perundang-undangan tentang ahli ktab dari yahudi dan nasrani
4.      Objek Kajian Ulama Tentang Makiyah dan Madaniyah
·         Yang terpenting dalam objek kajian para ulama dalam pembahasan ini ialah :
·         Yang dirunkan di mekkah
·         Yang diturunkan di Madinah
·         Yang diperselisihkan
·         Ayat-ayat Makkiyah dalam surat-surat madaniyah
·         Ayat-ayat madaniyah dlam surat-surat Makkiyah
·         Yang diturunkan di Makkah namun hukumnya Madaniyah
·         Yang diturunkan di Madinah namun hukumnya Makkiyah
·         Yang serupa dengan yang diturukan di Makkah dalam kelompok Madaniyah
·         Yang serupa dengan yang diturunkan di Madinah dalam kelompok Makkiyah
·         Yang dibawa dari Mekkah ke Madinah
·         Yang dibawa dari dari madinah ke mekkah
·         Yang turun di waktu malam dan di waktu malam dan siang
·         Yang turun di musim panas dan musim dingin
·         Yang turun waktu menetap diperjalanan
5.      Marhalah pada Surat Makkiyah dan Madaniyyah
Terdapat 3 klasifikasi mengenai marhalah pada Surat-surah Makkiyah dan Madaniyah yang termaktub dalam al-Quran, Diantaranya :
·         Marhalah Ibtidaiyah
·         Marhalah Mutawasitah
·         Marhalah Khitamiyah
Diantara surat-surat yang disepakati ahli sejarah dan ahli tafsir, bahwa surat-surat itu dari permulaan wahyu, atau surat-surat yang tergolong ke dalam surat-surat yang turun dalam Marhalah ibtidaiyah :
·         Al-Alaq
·         Al-Muddatstsir
·         At-takwir
·         Al-A’la
·         Al-lail
·         Al-Insyirah
·         Al-Adiyat
·         At-takasur
·         An-Najm
Di antara surat-surat dalam marhalah mutawasithah di Mekkah, ialah :
·         Abasa
·         At-tin
·         Al-Qariah
·         Al-Qiyamah
·         Al-Mursalat
·         Al-Balad
·         Al-Hijr
Di antara surat-surat yang turun dalam marhalah khitamiyah di Mekkah, ialah :
·         As-Shaffat
·         Az-Zukhruf
·         Ad-Dukhan
·         Adz-Zariyat
·         Al-Kahfi
·         Ibrahim
·         As-Sajadah
Ketiga kelompok ini, walaupun nampak tanda-tanda diturunkan di Mekkah, namun kelompok-kelompok ini masing-masing mempunyai perbedaan dari yang lain dalam segi isi dan uslub. Masing-Masing mempunyai ciri-ciri dan tekanan tertentu.
6.      Manfaat Mengetahui Pembagian Makkiyah Dan Madaniyah
Pengetahuan tentang Makkiyah dan Madaniyah adalah bagian dari ilmu-ilmu Al-Qur’an yang sangat penting. Hal itu karena pada pengetahuan tersebut memiliki beberapa manfaat, di antaranya.
·         Nampak jelas sastra Al-Qur’an pada puncak keindahannya, yaitu ketika setiap kaum diajak berdialog yang sesuai dengan keadaan obyek yang didakwahi ; dari ketegasan, kelugasan, kelunakan dan kemudahan.
·         Nampak jelas puncak tertinggi dari hikmah pensyariatan diturunkannya secara berangsur-angsur sesuai dengan prioritas terpenting kondisi obyek yang di dakwahi serta kesiapan mereka dalam menerima dan taat.
·         Pendidikan dan pengajaran bagi para muballigh serta pengarahan mereka untuk mengikuti kandungan dan konteks Al-Qur’an dalam berdakwah, yaitu dengan mendahulukan yang terpenting di antara yang penting serta menggunakan ketegasan dan kelunakan pada tempatnya masing-masing
·         Membedakan antara nasikh dan mansukh ketika terdapat dua buah ayat Makkiyah dan Madaniyah, maka lengkaplah syarat-syarat nasakh karena ayat Madaniyah adalah sebagai nasikh (penghapus) ayat Makkiyah disebabkan ayat Madaniyah turun setelah ayat Makkiyah.
7.      Surat-surat yang tergolong Makkiyah dan Maddaniyah
Surat-surat al-makky : Al-Fatehah, Al-An’aam, Al-A’raaf, Yunus,Huud,Yusuf, Ibrahim, Al-Hijr, An-Nahl, Al-Isroo’, Al-Kahfi, Maryam, Thaha, Al-Anbiya’, Al-Mu’minuun, Al-Furqaan, Asy-Syu’aro’, An-Naml, Al-Qashash, Al-Ankabuut, Ar-Ruum, Luqman, As-Sajdah, Sabaa, Al-Faathir, Yaasiin, Ash-Shaffaat, Shaad, Az-Zumar, Ghaafir, Fushshilat, Asy-Syuuroo, Az-Zukhruf, Ad-Dukhoon, Al-Jaatsiyah, Al-Ahqaaf, Qaaf, Adz-Dzaariyaat, Ath-Thuur, An-Najm, Al-Qamar, Al-Waaqi’ah, Al-Mulk, Al-Qalam, Al-Haaqqah, Al-Ma’aarij, Nuuh, Al-Jin, Al-Muzzammil, Al-Muddatstsir, Al-Qiyaamah, Al-Muraasalaat, An-Naba’, An-Naazi’aat ,Abasa,At-Takwiir, Al-Infithaar, Al-Muthaffifiin, Al-Insyiqaaq,Al-Buruuj, Ath-Thaariq, Al-A’laa, Al-Ghaasyiyah, Al-Fajr,Al-Balad, Asy-Syams, Al-Lail, Adh-Dhuhaa, Al-’Ashr, At-Tiyn,Al-’Alaq, Al-Qadr, Al-’Aadiyaat, Al-Qaari’ah, At-Takatsur, Al-Ashr,Al-Humazah, Al-Fiyl, Quraisy, Al-Maa’uun, Al-Kautsar, Al-Kaafiruun,Al-Masad, Al-Ikhlaash, Al-Falaq, An-Naas.
Surat-surat al-madany : Al-Baqarah,Ali Imran,An-Nisaa’,Al-Maa`idah,Al-Anfaal,At-Taubah, Ar-Ra’d, Al-Hajj, An-Nuur,Al-Ahzaab, Muhammad, Al-Fat-h, Al-Hujuroot, Ar-Rahman, Al-Hadiid, Al-Mujaadalah, Al-Hasyr, Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, Al-Jumu’ah, Al-Munaafiquun, At-Taghaabun, Ath-Thalaaq, At-Tahriim, Al-Insaan, Al-Bayyinah, Al-Zalzalah, An-Nashr.
8.      Penjelasan singkat kekhususan surah-surah Makkiyah dan Madaniyah
·         Ayat-ayat Makkiyah dalam Surah Madaniyah
Dari sekian contoh-contoh dalam surat Madaniyah, ialah surat al-Anfal adalah Madaniyah, tetapi banyak ulama mengecualikan ayat :
وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ
Dan (ingatlah) ketika orang kafir (quraisy) membuat maker terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu atau mengusirmu. Mereka membuat maker, tetapi Allah mengagalkan makar mereka. Dan Allah sebaik-baik pembalas makar. (al-Anfal :30)
Mengenai ayat ini Muqatil mengatakan ”Ayat ini diturunkan di Makkah, zahirnya menunjukan demikian sebab ia mengandung makna apa yang dilakukan oleh orang-orang musrik di ”Darun Nadwah ketika mereka merencanakan makar tehadap Rasulullah sebelum Hijrah.
·         Ayat-ayat Madaniyah dalam surah Makkiyah
Di dalam Surah al-Hajj adalah Makkiyah. Tetapi ada tiga ayat yang madaniyah, yaitu ayat 19-21,
هَذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ فَالَّذِينَ كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِنْ نَارٍ يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ رُءُوسِهِمُ الْحَمِيمُ
يُصْهَرُ بِهِ مَا فِي بُطُونِهِمْ وَالْجُلُودُ
وَلَهُمْ مَقَامِعُ مِنْ حَدِيد
·         Yang serupa dengan yang dirurunkan di Makkah dalam kelompok Madaniyah
Yang dimaksund oleh para ulama di sini ialah ayat-ayat yang terdapat dalam surat Madaniyah tetapi mempunyai gaya bahasa dan ciri-ciri umum seperti surat Makkiyah. Contohnya di dalam firman Allah dalm surah Al-Anfal yang madaniyah,
”Dan (ingatlah) ketika mereka golongan musrik-berkata, ”Ya Allah, Jika benar Al-Quran ini dari Engkau, Hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih.” (Al-Anfal:32)
Hal ini dikarenakan permintaan kaum musrikin untuk disegerakan azab adalah di Makkah.
·         Yang serupa dengan yang diturunkan di Madinah dalam kelompok Makkiyah
Yang dimaksud oleh apara ulama, ialah kebalikan dari yang sebelumnya. Mereka memberi contoh dengan firman Allah dalam surah An-Najm,
الَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ إِلَّا اللَّمَمَ إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَإِذْ أَنْتُمْ أَجِنَّةٌ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى
Yaitu mereka yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji selain kesalahan-kesalahan kecil”. (an-Najm :32)
Menurut As-Suthi, perbuatan keji ialah setiap dosa yang ada sangsinya. Dosa-dosa besar ialah setiap dosa yang mengakibatkan siksa neraka. Dan kesalahan-kesalahan kecil ialah apa yang terdapat diantara kedua batas dosa-dosa di atas. Sementara itu di Makkah belum ada sangsi yang serupa dengannya.
Kesimpulan
Melalui pemaparan pada bab sebelumnya maka pada bab III penulis akan mengambl sebuah kesimpulan untuk melengkapi makalah ini. Kita dapat simpulkan bahwasnnya surat-surat Makkiyah adalah surat-surat yang turun sebelum adanya hijrah, namun ada beberapa ayat di dalam surat-surat Madaniyah yang termasuk ayat Makkiyah. Sedangkan Surat-surat Madaniyah adalah surat-surat yang turuh sesudah adanya hijrah, namun ada beberapa ayat di dalam surat Makkiyah yang termasuk ayat Madaniyah. Pada umumnya surah-surah Makkiyah mudah dihafal karena ayat-ayat pendek sedangkat sebaliknya pada surat Madaniyah ayat-ayatnya terlalu panjang.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

sanagat bermanfaat

kelompok mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar

Pasang Kode Iklan sobat yg berukuran 120 x 600 disini!!!