Sabtu, 17 Desember 2011

CARA MENGHILANGKAN TANDA PANAH PADA SHORTCUT ICON DI DESKTOP

Tampilan icon di desktop pada Windows XP, Windows Vista dan Windows 7 secara umum terdapat tanda anak panah. Tampilan seperti itu sebenarnya juga tidak mengganggu proses kerja atau kinerja windows. Sehingga apabila dibiarkan pun juga tidak apa. Namun jika tanda anak panah pada shortcut icon di desktop tersebut dihilangkan, maka tampilan desktop akan lebih menarik dan enak dipandang.
Untuk menghilangkan tanda panah pada icon di desktop, berikut ini adalah langkah-langkahnya :
1.      Masuk ke jendela registry editor, tekan kombinasi tombol Windows + R pada keyboard
2.      Ketikkan regedit dan tekan Enter.
3.      Masuk ke HKEY_CLASSES_ROOT\LNKFILE.
4.      Pada panel sebelah kanan hapus key IsShortcut.
5.      Tutup jendela registry editor.
6.      Restart computer.
Setelah langkah-langkah diatas sudah selesai maka tanda anak panah pada shortcut icon di desktop computer anda akan hilang.

Minggu, 11 Desember 2011

KEHANCURAN GEDUNG WTC ADA DI DALAM AL-QUR’AN?

Siapa sangka Kejadian 11 september 2001 ini terdapat dalam Al-Quran. Ternyata Allah telah memberikan kabarnya 14 abad yang lalu tanpa diketahui oleh manusia. Ini adalah salah satu mukjizat Al-Qur’an yang telah membuktikan kejadian pada masa yang akan datang.
Tragedi WTC ada dalam Surah At-Taubah Ayat 109 :
ôأَفَمَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَى تَقْوَى مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ خَيْرٌ أَمْ مَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَى شَفَا جُرُفٍ هَارٍ فَانْهَارَ بِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

“Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar taqwa kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka jahannam. dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang- orang yang zalim”.
Pada Surah At-Taubah di atas telah disebutkan kata ditepi jurang yang runtuh yang dalam arabnya “JURUFIN HAR”. ulama tafsir dulu menterjemahakan kata ini sebagai “tepi jurang yang runtuh”, ternyata 14 abad kemudian kata tersebut menjadi nama sebuah jalan dikota New York tempat berdirinya WTC, yaitu : Jalan JERF HAR.
Kita ingat kejadian Gedung WTC runtuh pada tanggal 11-9-2001. Mari kita lihat beberapa kesamaan (yang mestinya bukan hanya kebetulan semata-mata) :
  1. Tanggal 11 adalah tanggal terjadinya tragedi WTC , apakah suatu kebetulan bila surat At-Taubah terletak pada juz ke-11.
  2. Bulan terjadinya tragedi itu adalah bulan September (bulan ke-9), apakah secara kebetulan jika surat At-Taubah berada pada urutan ke-9 dari Alquran.
  3. Tahun terjadinya tragedi itu adalah tahun 2001 , apakah secara kebetulan pula bila jumlah huruf dalam surat At-Taubah terdiri dari 2001 huruf.
  4. Jumlah tingkat di gedung WTC ada 109 tingkat, sekali lagi apakah mungkin kebetulan berulang sampai 4 kali, jika hal tersebut sudah tertulis dalam Surah At-Taubah ayat 109.
Sungguh benarlah firman-Mu :
سَنُرِيهِمْ آَيَاتِنَا فِي الْآَفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar”. (QS. Al-Fushshilat ayat 53).
Mulai dari rumor, isu, gosip, dugaan, hingga berbagai analisis dikemukakan, tapi sampai sekarang tragedi WTC 9/11 tetap menjadi misteri yang belum terungkap.
Meski pemerintah AS telah menetapkan pelakunya (tewas bersama pesawat tersebut) dan mengindikasikan sang aktor intelektual adalah Osama Bin Laden, namun masih banyak kalangan yang sangsi bahwa Bin Laden benar-benar berada dibalik aksi serangan mematikan itu. Terlepas dari pengakuan Osama Bin Laden yang mengaku bertanggung jawab pasca tragedi itu terjadi.
Yang menarik, tragedi ini juga dicermati oleh para pemerhati numerologi dan pemerhati simbol-simbol di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Beberapa kalangan malahan yakin bahwa angka-angka atau simbol-simbol yang mengiringi tragedi 9/11, bukanlah kebetulan belaka, melainkan sudah dirancang. Setelah ditelusuri, angka 11 ternyata banyak sekali terdapat di seputar tragedi 9/11. Contohnya berikut ini, :
  1. WTC terletak di “New York City”, huruf dalam tulisan kota ini berjumlah 11
  2. New York adalah negara bagian AS dengan nomor urut ke 11
  3. Bentuk gedung menara kembar WTC membentuk angka 11
  4. WTC memiliki julukan “Sky****pers” jumlahnya hurufnya juga 11
  5. Jumlah lantai di masing-masing gedung WTC adalah 110 lantai (11 + 0 = 11)
  6. Tragedi terjadi pada tanggal 11 September (9) hingga kalau digabung menjadi 1 + 1 + 9 = 11
  7. Negara pertama yang menjadi sasaran dan soroton Amerika adalah Afghanistan, jumlah hurufnya juga 11
  8. Pesawat terbang yang pertama kali menabrak gedung WTC, menurut data mengangkut 92 orang penumpang. Jika dijumlah angka 9 + 2 hasilnya 11.
  9. Pesawat kedua yang menyusul menabrak gedung WTC, menurut data mengangkut 65 penumpang. Jika angka 65 dijumlahkan menjadi : 6 + 5 = 11
  10. Seluruh penumpang pada keempat pesawat yang menyerbu AS pada 9/11 berjumlah 254 orang, jika ketiga angka ini dijumlahkan menjadi, 2 + 5 + 4 = 11
  11. Dan pada terjadinya serangan tersebut adalah hari ke 254 hari kalender dalam satu tahun, jika dihitung 2 + 5 + 4 = 11
Seberapa ngerinya-kah angka 11 ini, hingga secara sengaja atau tidak, menjadi angka paling dekat dengan tragedy 9/11?
Pendiri Gereja Setan (GS) Anton LaVey, memilih angka 11 ketika dirinya menyusun 11 Pasal Setan di Bumi (The Eleven Satanic Rules of The Earth).
Dalam ilmu astrologi, angka 11 biasanya menunjukkan Pemimpin. Angka 11 juga merepresentasikan dosa, pelanggaran, dan resiko.
Jika angka 10 melukiskan kesempurnaan, maka angka 11 menyimbolkan sesuatu yang lebih sempurna. Jika dipisah ( 1 + 1 = 2 ) maka akan ditemukan sebuah dualitas yang saling berhadapan : Lucifer Dan Tuhan.
Penemuan menarik juga dikemukakan dan ditulis oleh berbagai blog di internet. Yakni tentang salah satu kode penerbangan pesawat yang menabrak WTC. Pesawat tersebut berkode penerbangan Q33NY.
Entah bagaimana mulanya mereka kemudian mengutak-atik nomor tersebut dengan menggunakan salah satu fungsi pengganti huruf di Microsoft Word, jika kode Q33NY tersebut di lihat atau diganti dengan tipe huruf Wingdings maka hasilnya adalah : gambar pesawat menghantam dua bangunan dengan gambar tengkorak dan lambang bendera Israel. (Bisa Anda coba sendiri).
Jadi Hancurnya WTC ialah hasil buah mereka sendiri atas perbuatan mereka yang zhalim, sesungguhnya Allah SWT adalah tuhan yang mengetahui segalanya, tak ada yang mungkin bagi dia Kunfayaqun, maka jadilalah. Wallahu A’lam.

TENTANG SHALAT GERHANA (KUSUF/KHUSUF)

Dari Abu Bakrah radhiallahu anhu dia berkata:
كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَانْكَسَفَتْ الشَّمْسُ فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجُرُّ رِدَاءَهُ حَتَّى دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَدَخَلْنَا فَصَلَّى بِنَا رَكْعَتَيْنِ حَتَّى انْجَلَتْ الشَّمْسُ فَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَصَلُّوا وَادْعُوا حَتَّى يُكْشَفَ مَا بِكُمْ
“Kami pernah duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu terjadi gerhana matahari. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri dan berjalan cepat sambil menyeret selendangnya hingga masuk ke dalam masjid, maka kamipun ikut masuk ke dalam masjid. Beliau lalu mengimami kami shalat dua rakaat hingga matahari kembali nampak bersinar. Setelah itu beliau bersabda: “Sesungguhnya matahari dan bulan tidak mengalami gerhana disebabkan karena matinya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka dirikanlah shalat dan berdoalah hingga selesai gerhana yang terjadi pada kalian.” (HR. Al-Bukhari no. 1040)
Dari Aisyah radhiallahu anha dia berkata:
خَسَفَتْ الشَّمْسُ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالنَّاسِ فَقَامَ فَأَطَالَ الْقِيَامَ ثُمَّ رَكَعَ فَأَطَالَ الرُّكُوعَ ثُمَّ قَامَ فَأَطَالَ الْقِيَامَ وَهُوَ دُونَ الْقِيَامِ الْأَوَّلِ ثُمَّ رَكَعَ فَأَطَالَ الرُّكُوعَ وَهُوَ دُونَ الرُّكُوعِ الْأَوَّلِ ثُمَّ سَجَدَ فَأَطَالَ السُّجُودَ ثُمَّ فَعَلَ فِي الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ مِثْلَ مَا فَعَلَ فِي الْأُولَى ثُمَّ انْصَرَفَ وَقَدْ انْجَلَتْ الشَّمْسُ فَخَطَبَ النَّاسَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا ثُمَّ قَالَ يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ وَاللَّهِ مَا مِنْ أَحَدٍ أَغْيَرُ مِنْ اللَّهِ أَنْ يَزْنِيَ عَبْدُهُ أَوْ تَزْنِيَ أَمَتُهُ يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ وَاللَّهِ لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلبَكَيْتُمْ كَثِيرًا
“Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu mendirikan shalat bersama orang banyak. Beliau berdiri dalam shalatnya dengan memanjangkan lama berdirinya, kemudian ruku’ dengan memanjangkan ruku’nya, kemudian berdiri dengan memanjangkan lama berdirinya, namun tidak selama yang pertama. Kemudian beliau ruku’ dan memanjangkan lama ruku’nya, namun tidak selama rukuknya yang pertama. Kemudian beliau sujud dengan memanjangkan lama sujudnya, beliau kemudian mengerjakan rakaat kedua seperti apa yang beliau kerjakan pada rakaat yang pertama. Saat beliau selesai melaksanakan shalat, matahari telah nampak kembali. Kemudian beliau menyampaikan khutbah kepada orang banyak, beliau memulai khutbahnya dengan memuji Allah dan mengangungkan-Nya, lalu bersabda: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan tidak terjadi gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka banyaklah berdoa kepada Allah, bertakbirlah, dirikan shalat dan bersedekahlah.” Kemudian beliau meneruskan sabdanya: “Wahai ummat Muhammad! Demi Allah, tidak ada yang melebihi kecemburuan Allah kecuali saat Dia melihat hamba laki-laki atau hamba perempuan-Nya berzina. Wahai ummat Muhammad! Demi Allah, seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan lebih banyak menangis.” (HR. Al-Bukhari no. 1044 dan Muslim no. 1499)
Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiallahu anhuma dia berkata:
لَمَّا كَسَفَتْ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نُودِيَ إِنَّ الصَّلَاةَ جَامِعَةٌ
“Ketika terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka diserukan: “Ashshalaatul jaami’ah (shalat secara berjamaah).” (HR. Al-Bukhari no. 1045)

Penjelasan ringkas:
Gerhana matahari (kusuf) dan bulan (khusuf) termasuk dari tanda-tanda kekuasaan Allah yang dengannya Dia mempertakuti para hamba-Nya. Karenanya Ar-Rasul alaihishshalatu wassalam telah mensyariatkan untuk mengerjakan shalat ketika salah satu dari kedua tanda ini terjadi.
Ada beberapa perkara yang butuh dijelaskan dalam permasalahan ini:
a.       Hukum shalat gerhana
Pendapat yang paling kuat dalam masalah ini adalah pendapat Abu Awanah dan sebuah riwayat dari Abu Hanifah yang menyatakan wajibnya shalat gerhana. Hal ini berdasarkan perintah yang terdapat dalam hadits Abu Bakrah di atas dan semisal dengannya hadits Al-Mughirah, Aisyah, Ibnu Umar, dan Ibnu Abbas, yang semuanya menyebutkan adanya perintah Nabi shallallahu alaihi wasallam untuk mengerjakan shalat ketika terjadi gerhana.

Ini adalah pendapat yang dikuatkan oleh Asy-Syaukani, Shiddiq Hasan Khan, Al-Albani, dan Ibnu Al-Utsaimin rahimahumullah. Dan Asy-Syaikh Ibnu Al-Utsaimin menyatakan, “Jika kita mengatakan hukumnya wajib, maka yang nampak wajibnya adalah wajib kifayah.”.

b.      Tidak ada azan dan iqamah sebelumnya, yang ada hanyalah seruan untuk shalat berjamaah. Hal ini berdasarkan hadits Abdullah bin Amr di atas.

c.       Hadits-hadits yang datang dalam masalah ini menerangkan pelaksanaan shalat gerhana ini disunnahkan untuk dikerjakan secara berjamaah.

d.      Boleh bagi wanita untuk menghadiri shalat gerhana di masjid berdasarkan amalan Aisyah radhiallahu anha yang tersebut dalam riwayat Al-Bukhari no. 1053 dan Muslim no. 905. Jika dikhawatirkan akan terjadi fitnah, maka hendaknya para wanita mengerjakan shalat gerhana ini sendiri-sendiri di rumah mereka berdasarkan keumuman perintah mengerjakan shalat gerhana.

e.       Disunnahkan untuk dikerjakan di masjid berdasarkan hadits Abu Bakrah di atas dan selainnya.

f.        Waktu pelaksanaannya dimulai sejak mulainya gerhana dan akhirnya hingga matahari/bulan itu tampak kembali secara sempurna. Karenanya shalat yang dikerjakan di antara kedua waktu ini sudah dinamakan sebagai shalat gerhana, walaupun selesainya tidak bertepatan dengan selesainya gerhana.

g.      Disunnahkan adanya khutbah setelah shalat gerhana berdasarkan hadits Abu Bakrah dan Aisyah radhiallahu anhuma di atas.

h.      Kaifiat shalat gerhana baik kusuf maupun khusuf sama seperti shalat 2 rakaat lainnya, kecuali:
1.      Bacaan surah, ruku’, dan sujudnya sangat lama berdasarkan hadits Aisyah di atas.
2.      Setiap rakaat terdiri dari 2 kali ruku’, sehingga 2 rakaat terdiri dari 4 kali ruku’ dan 4 kali sujud. Rinciannya digambarkan dalam hadits Aisyah di atas.

i.        Disunnahkan bagi imam untuk menjahrkan bacaan pada shalat gerhana sebagaimana pada shalat id. Ini merupakan pendapat Malik, Ahmad, Ishaq, Abu Yusuf dari Al-Hanafiah dan selainnya. Aisyah radhiallahu anha berkata, “Nabi shallallahu alaihi wasallam menjahrkan bacaan dalam shalat khusuf.” (HR. Al-Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)

HATI-HATI DENGAN HADITS PALSU

Al-Qur’an dan as-Sunnah adalah dua sumber hukum Islam yang menjadi pegangan hidup umat Islam. Allah sendiri yang akan menjaga al-Qur’an dari pengubahan, penambahan atau pengurangan, walaupun hanya satu huruf atau satu harakat saja. Begitu pula dengan As Sunnah (al-Hadits) sebagai penjaga makna atau penjelas al-Qur’an juga akan terjaga. Maka tidak ada seorangpun di ujung dunia yang membuat-buat hadits dusta kecuali akan terkuak kepalsuannya.
Bagaimana Hadits Bisa Terjaga?
Hadits terjaga dengan adanya sanad hadits. Dengan sanad itulah para ulama ahli hadits bisa membedakan manakah hadits shahih, hadits dhaif (lemah) dan hadits maudhu’ (palsu). Sanad adalah susunan orang-orang yang meriwayatkan hadits. Para periwayat tersebut diperiksa satu persatu secara ketat tentang riwayat hidupnya, apakah ia seorang jujur ataukah pendusta, hafalannya kuat ataukah lemah dan pemeriksaan ketat lainnya. Jika seluruh rawi dalam sanad hadits lulus pemeriksaan maka hadits tersebut berstatus shahih yang wajib kita jadikan pegangan hidup. Dan dengan demikian tersingkaplah hadits-hadits palsu bikinan para pendusta yang sengaja membuatnya untuk merusak agama Islam. Hanya orang-orang jahil saja yang bisa tertipu oleh mereka.
Bagaimana Kita Menyikapi Hadits?
Sebagaimana kita bersikap ilmiah dalam perkara-perkara dunia maka kita juga harus bersikap ilmiahlah dalam perkara agama. Jangan mengambil sebuah hukum atau syariat yang bersumber dari hadits lemah apalagi hadits palsu. Atau ikut-ikutan menyebarkan hadits-hadits lemah dan palsu tanpa menjelaskan status hadits itu. Bahkan ada yang dengan mudahnya mengatakan: “Hadits shahih!” padahal hadits tersebut palsu. Subhanallah!! Perbuatan seperti ini telah diancam dalam sebuah hadits yang mulia, “Barang siapa yang sengaja berdusta atas namaku maka hendaklah ia mengambil tempat tinggalnya di neraka.” (HR. Bukhari juz 1 dan Muslim juz 1). Hadits ini statusnya shahih dan mutawatir (diriwayatkan dari banyak jalan). Betapa banyak hadits lemah dan palsu yang beredar di kalangan umat Islam karena mereka tidak selektif dalam mendengar dan mengambil hadits, akibatnya adalah munculnya masalah dan penyimpangan dalam kehidupan bermasyarakat, beribadah, berakhlak dan berakidah.
Maraknya Hadits Dhoif dan Maudhu’
Di negeri kita ini banyak sekali hadits-hadits lemah dan palsu yang laris di telinga masyarakat. Di samping ketidaktahuan tentang ilmu hadits, banyaknya para da’i yang menggembor-gemborkan hadits-hadits tersebut memberikan andil dalam menyemarakkannya. Salah satu contohnya ialah hadits, “Carilah ilmu sekalipun ke negri Cina.” Hadits ini adalah hadits mungkar dan batil, tidak ada asal usulnya serta tidak ada jalan yang menguatkannya. Demikianlah para imam ahli hadits telah mengomentari hadits ini seperti Imam Bukhari, Al Uqaili, Abu Hatim, Yahya bin ma’in, Ibnu Hibban dan Ibnu Jauzi. Selain dari sisi sanad yang lemah, maka hadits inipun juga memiki cacat dalam maknanya. Sebab negeri maju ketika itu adalah romawi dan persi, bagaimana Rasulullah hendak memerintahkan sahabatnya untuk belajar ke negeri China yang bukan termasuk negeri adidaya? Dan bagaimana pula Rasulullah menyuruh sahabatnya belajar pergi ke negeri kafir yang jelas-jelas akan membahayakan akidahnya? Wallahul musta’an!
Hadits lain yang laris manis adalah hadits, “Perselisihan umatku adalah rahmat.” Hadits tersebut adalah hadits yang tidak ada asal usulnya dan tidak dikenal oleh ahli hadits, artinya mereka tidak pernah mendapati hadits ini baik dalam status shahih, dhaif ataukah maudhu’. Bahkan Imam Ibnu Hazm berkata, “Ini adalah perkataan yang paling rusak. Sebab jika perselisihan adalah rahmat, maka konsekuensinya persatuan adalah azab. Ini tidak mungkin dikatakan seorang muslim. Karena tidak akan berkumpul antara persatuan dan perselisihan serta antara rahmat dan azab.”
Contoh sebuah hadits palsu yang terkenal adalah hadits, “Barang siapa yang shalat seratus rakaat pada malam Nishfu Sya’ban dari bulan sya’ban, ia baca pada setiap rakaat sesudah Al-Fatihah: Qulhu 10X, maka tidak ada seorangpun yang shalat seperti itu melainkan Allah kabulkan semua hajat yang ia minta pada malam itu ….”. Hadits ini palsu (Lihat Al-Maudhu’at karya Imam Ibnul Jauzi) dan menjadi sumber bid’ah dalam peringatan malam Nishfu Sya’ban, memberatkan umat dengan sesuatu yang tidak pernah diajarkan Rasulullah. Dan beliau sendiri tidak pernah mengucapkan perkataan ini!

Jumat, 09 Desember 2011

BAHAYA TIDUR PAGI


Tidur memanglah membuat kita hilang dari rasa capek, begitu juga sebaliknya, karena kita lelah dan capek akhirnya kita ketiduran, Islam tidaklah melarang kita untuk tidur, hanya  saja ada waktu-waktu tertentu yang memang tidak dianjurkan untuk tidur.
Hidup memang penuh aturan seperti didalam Islam ini akan tetapi aturan itu memag bisa membuat kita tenang dalam menjalankan hidup ini. Ada sebuah hadits yang menyebutkan bahwa “Tidurnya orang puasa adalah ibadah” tetapi jika kita telaah lebih dalam perkataan Rasulullah itu hanyalah sebuah motivasi bagi umat Islam agar umat Islam tetap menjalankan aktifitas seperti biasa disaat berpuasa, karena tidurnya orang puasa saja dianggap ibadah apalagi jika kita melakukan aktifitas dan ibadah pada saat berpuasa, pasti pahala yang kita dapatkan akan berlipat ganda.
Disisi lain ada waktu-waktu yang tidak dianjurkan oleh Islam untuk tidur yaitu pada waktu pagi dan sore. Karena bahaya tidur pagi diantaranya adalah :
1.            Tidak sesuai dengan petunjuk Al Qur'an dan As Sunnah.
2.            Bukan termasuk akhlak dan kebiasaan para salafush sholih (generasi terbaik umat ini), bahkan merupakan perbuatan yang dibenci.
3.            Tidak mendapatkan barokah di dalam waktu dan amalannya.
4.            Menyebabkan malas dan tidak bersemangat di sisa harinya. Maksud dari hal ini dapat dilihat dari perkataan Ibnul Qayyim. Beliau rahimahullah berkata, "Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya." (Miftah Daris Sa'adah, 2/216). Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah malas-malasan dengan sering tidur, maka di sore harinya dia juga akan malas-malasan pula.
5.            Menghambat datangnya rizki. Ibnul Qayyim berkata, "Empat hal yang menghambat datangnya rizki adalah [1] tidur di waktu pagi, [2] sedikit sholat, [3] malas-malasan dan [4] berkhianat." (Zaadul Ma’ad, 4/378).
6.            Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat. (Zaadul Ma’ad, 4/222).

KELAHIRAN IMAM BUKHARI

Imam Bukhari (semoga Allah merahmatinya) lahir di Bukhara, Uzbekistan, Asia Tengah. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Badrdizbah Al-Ju’fiy Al Bukhari, namun beliau lebih dikenal dengan nama Bukhari. Beliau lahir pada hari Jumat, tepatnya pada tanggal 13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M). Kakeknya bernama Bardizbeh, turunan Persi yang masih beragama Zoroaster. Tapi orangtuanya, Mughoerah, telah memeluk Islam di bawah asuhan Al-Yaman el-Ja’fiy. Sebenarnya masa kecil Imam Bukhari penuh dengan keprihatinan. Di samping menjadi anak yatim, juga tidak dapat melihat karena buta (tidak lama setelah lahir, beliau kehilangan penglihatannya tersebut). Ibunya senantiasa berusaha dan berdo’a untuk kesembuhan beliau. Alhamdulillah, dengan izin dan karunia Allah, menjelang usia 10 tahun matanya sembuh secara total.
Imam Bukhari adalah ahli hadits yang termasyhur diantara para ahli hadits sejak dulu hingga kini bersama dengan Imam Ahmad, Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai, dan Ibnu Majah. Bahkan dalam kitab-kitab fiqih dan hadits, hadits-hadits beliau memiliki derajat yang tinggi. Sebagian menyebutnya dengan julukan Amirul Mukminin fil Hadits (Pemimpin kaum mukmin dalam hal Ilmu Hadits). Dalam bidang ini, hampir semua ulama di dunia merujuk kepadanya.
Tempat beliau lahir kini termasuk wilayah Rusia, yang waktu itu memang menjadi pusat kebudayaan ilmu pengetahuan Islam sesudah Madinah, Damaskus dan Bagdad. Daerah itu pula yang telah melahirkan filosof-filosof besar seperti al-Farabi dan Ibnu Sina. Bahkan ulama-ulama besar seperti Zamachsari, al-Durdjani, al-Bairuni dan lain-lain, juga dilahirkan di Asia Tengah. Sekalipun daerah tersebut telah jatuh di bawah kekuasaan Uni Sovyet (Rusia), namun menurut Alexandre Benningsen dan Chantal Lemercier Quelquejay dalam bukunya “Islam in the Sivyet Union” (New York, 1967), pemeluk Islamnya masih berjumlah 30 milliun. Jadi merupakan daerah yang pemeluk Islam-nya nomor lima besarnya di dunia setelah Indonesia, Pakistan, India dan Cina.

Senin, 05 Desember 2011

ENAM TIPE WANITA YANG (SEBAIKNYA) DIHINDARI

Islam mengajarkan kita tentang kebaikan didalam menjalankan hidup agar hidup kita bisa diridhai oleh Allah SWT.
Didalam Islam sendiri banyak sesuatu yang tidak disukai oleh Allah SWT yang harus kita jalankan dalam hidup ini. Dibawah ini ada enam Tipe Wanita yang (Sebaiknya) Dihindari dalam menjalankan hidup ini yaitu :
  1. Annanah (Suka Mengeluh).
  2. Mannanah (Suka mengungkit kebaikannya).
  3. Hannanah (Selalu merindukan laki-laki lain).
  4. Haddaqah (Selalu memandang benda2 berharga dan memaksa orang untuk membelikannya).
  5. Barraqah (Kerjaannya terus-menerus di depan cermin dan bersolek).
  6. Syaddaqah (Banyak omong, cerewet, dan terlalu muluk dalam berbicara).

Pasang Kode Iklan sobat yg berukuran 120 x 600 disini!!!