Jumat, 23 Maret 2012

KEUTAMAAN MEMBACA SHALAWAT ATAS NABI MUHAMMAD SAW

Didalam kitab suci Al-Qur’an, Allah berfirman :
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS. Al-Ahzab : 56)
Rasulullah SAW bersabda : “Apabila kamu mendengar adzan maka katakanlah seperti apa yang diucapkan oleh muadzdzin, kemudian bershalawatlah atasku, karena barang siapa yang bershalawat atasku satu kali, maka Allah akan bershalawat atasnya sepeluh kali, kemudian mohonlah kepada Allah untukku wasilah karena wasilah adalah kedudukan di surga yang tidak layak kecuali bagi seorang hamba dari hamba-hamba Allah dan saya sungguh berharap menjadi orang yang mendapatkannya, dan barang siapa memohonkan untukku wasilah maka dia akan mendapatkan syafa'at”. HR. Muslim.
Sesungguhnya dari hari-hari kalian yang paling utama adalah hari jum'at, di hari itu Adam 'alaihis salam diciptakan, dan di hari itu dia meninggal, dihari itu ditiupnya sangkakala (tiupan pertama yang pada waktu itu alam semesta menjadi hancur), di hari itu terjadi matinya semua makhluk (kecuali yang dihendaki Allah), oleh karena itu perbanyaklah shalawat atasku pada hari itu, karena shalawat kamu ditampakkan kepadaku. Para sahabat berkata : wahai utusan Allah ! bagaimana ditampakkan kepadamu shalawat kami, palahal engkau sudah hancur luluh? maka Rasulullah SAW menjawab : Sesungguhnya Allah mengharamkan kepada bumi jasad para nabi SAW”. HR. Abu Daud dan telah dishahihkan oleh An-Nawawi dalam kitab Riyadhus shalihin, dan Syaikh Albani dalam shahihil Jami'.
Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian kuburan (tidak dibaca Al-Qur'an, tidak dilaksanakan shalat di dalamnya, dll) dan janganlah kalian jadikan kuburanku tempat yang selalu dikunjungi dengan berulang-ulang, dan bershalawatlah atasku, karena shalawat kalian sampai kepadaku di manapun kalian berada. HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh An-Nawawi dan Albani dalam kitab shahih al-Jami'.
Tiada seorangpun yang mengucapkan salam kepadaku kecuali Allah mengembalikan kepadaku ruhku sehingga aku membalas salam tersebut. HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh An-Nawawi dan Albani dalam kitab shahih al-Jami'.
Celakalah orang yang aku disebut padanya, lalu dia tidak mengucapkan shalawat atasku. HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Albani dalam kitab shahih Al-Jami'.
Rasulullah SAW mempunyai hak yang harus dipenuhi oleh ummatnya, diantara hak tersebut adalah kewajiban mencintainya, dan dari kecintaan itu adalah memperbanyak membaca shalawat atasnya pada setiap waktu, dan Allah telah memerintahkan kaum mu'minin untuk melakukan hal itu dan menjanjikan mereka dangan ganjaran yang agung, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberitahukan bahwa kehinaanlah bagi orang yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam disebut padanya sedang ia tidak mengucapkan shalawat atasnya.
Ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil pelajaran dari hadits di atas diantaranya adalah :
  1. Diperintahkannya mengucapkan shalawat atas Nabi Muhammad SAW.
  2. Disunnahkannya memperbanyak shalawat atas Nabi Muhammad SAW, khususnya pada hari Jum'at.
  3. Balasan yang agung bagi mereka yang mengucapkan shalawat atas Muhammad SAW.

SABAR DAN KEUTAMAANNYA

Allah SWT berfirman dalam Al-qur’an :
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas. (QS. Az-Zumar : 10)
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadam, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Baqarah : 155)
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:"Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun". (QS. Al-Baqarah : 156)
أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqarah : 157)
Dari Ibnu 'Abbas r.a. bahwa “Seorang wanita datang menghadap Rasulullah SAW dan berkata : Ya Rasulullah! Sungguh saya ini sering terkena ayan dan (ketika terkena ayan) aurat saya terbuka, maka berdo'alah untuk saya. Maka Rasulullah SAW berkata : Jika kamu berkehendak (agar untuk bersabar), maka kamu bersabar dan kamu akan mendapatkan surga, dan jika kamu berkehendak (agar saya berdo'a) maka saya akan berdo'a kepada Allah agar Dia menyembuhkanmu. Maka wanita itu menjawab : Saya akan bersabar, lalu berkata lagi : Tetapi aurat saya sering terbuka (ketika penyakit ini datang) oleh karena itu do'akanlah agar aurat saya tidak terbuka, maka Rasulullah SAW berdo'a untuknya”. HR. Bukhari dan Muslim.
Rasulullah SAW bersabda : “Sungguh menakjubkan segala perkara orang yang beriman, dan semua itu baik baginya dan hal itu tidak dimiliki oleh selain orang yang beriman : yaitu jika ia mendapatkan kebaikan atau kesenangan maka dia akan bersyukur dan yang sedemikian itu baik baginya, dan jika ia terkena hal yang tidak menyenangkan (mara bahaya) maka dia bersabar dan hal yang sedemikian itu baik baginya”. HR. Muslim.
Rasulullah SAW bersabda : “Tidaklah ada sesuatu yang menimpa seorang muslim (baik sesuatu itu berupa) kelelahan, penyakit, kegundahan, kesedihan, atau sesuatu yang menyakitkannya sampai duri yang menimpanya kecuali Allah menggugurkan sebagian dosa-dosanya karena mushibah tersebut”. HR. Bukhari dan Muslim
Dalam hadits lain Rasulullah SAW juga bersabda : “Tidaklah seorang muslim tertimpa sesuatu yang menyakitkannya kecuali Allah menggugurkan dosa-dosanya, sebagaimana gugurnya (berjatuhannya) daun-daun pepohonan”. HR. Bukhari dan Muslim.
Sungguh kesenagan dan kesusahan yang kita alami adalah cobaan dari Allah SWT bahkan kehidupan dunia ini semuanya adalah cobaan. Agar mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat, maka setiap muslim harus memahami hakekat kehidupan dunia ini dan mengambil bekal utama dalam menjalaninya, di antara bekal tersebut adalah sikap sabar.
Sabar mempunyai kedudukan yang agung dalam agama Islam, bahkan semua urusan agama berdiri di atas sabar tersebut yaitu :
                     Sabar dalam menjalankan perintah Allah SWT.
                     Sabar dalam menjauhi larangan-Nya.
                     Sabar dalam menghadapi mushibah yang dihadapi.
Dan orang yang bersabar dialah yang beruntung, karena dia telah melaksanakan ketaatan kepada Allah dan mengharapkan balasan darinya, dan karena gelisah dan bertindak tidak ridha atas apa yang telah menimpa adalah tindakan yang tidak akan merugikan kecuali yang bersangkutan karena orang yang tidak ridha dengan taqdir Allah berarti dia telah terkena mushibah dua kali, mushibah atas mushibah yang telah menimpanya dan mushibah atas hilangnya pahala yang besar yang telah dijanjikan oleh Allah bagi mereka yang bersabar dalam menghadapi taqdir-Nya.
Adapun di antara janji Allah bagi orang mu'min yang bersabar adalah :
1.      Allah akan memberikan ganjaran kepadanya tanpa terhitung.
2.      Dengan mushibah tersebut ( jika bersabar dan mengharapkan balasan dari Allah ) Allah akan menghapuskan dosa-dosanya.
3.      Allah akan mengangkat derajat orang yang sabar dalam menghadapi cobaan dari Allah.
Dan pastinya ayat dan hadits diatas mempunyai isi kandungan yang penting diantaranya adalah “
1.      Keutamaan bersabar.
2.      Keutamaan orang yang beriman.
3.      Keluasan rahmat Allah bagi orang-orang yang beriman dengan dihapuskan dosa-dosanya dengan segala macam mushibah yang menimpanya.

HAK SUAMI ATAS ISTERI

Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu mengawasi kamu. (QS. An-Nisa’ : 1)
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai saru tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Baqarah : 228)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata : “Rasulullah SAW ditanya : Wanita yang bagaimanakah yang paling baik? Maka Rasulullah SWA menjawab : Yang menyenangkannya (suaminya) jika ia memandangnya, taat kepadanya jika dia memerintahkan, dan dia tidak menyelisihinya dalam dirinya dan hartanya dengan sesuatu yang dibencinya”. HR. Nasa'i.
Rasulullah SAW bersabda : “Jika seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya, lalu dia tidak datang kepadanya, kemudian suaminya bermalam dalam keadaan marah, maka malaikat melaknatnya sampai pagi”. Muttafaqun 'alaih.
Rasulullah SAW bersabda : “Tidak halal bagi seorang wanita untuk puasa sedang suami berada padanya kecuali dengan izinnya, dan tidak boleh dia memberikan izin di rumahnya kecuali dengan seizing suaminya pula”. Muttafaqun 'alaihi.
Kaum lelaki mempunyai hak yang agung atas kaum wanita, karena kaum lelaki memperhatikan, memelihara dan melaksanakan kewajiban-kewajibannya terhadap mereka dan sebagai balasan atas kewajiban-kewajiban yang telah diwajibkan oleh Allah atas kaum lelaki yang dapat merealisasikan kebaikan bagi pasangan suami istri dan keluarga secara utuh.
Kandungan dari ayat dan hadits di atas adalah:
  1. Besarnya hak kaum lelaki atas kaum wanita.
  2. Kewajiban kaum wanita (istri) untuk taat kepada suami dalam hal kebajikan  dan tidak bertentangan dengan perintah Allah, dan bahwa hal tersebut adalah sebab masuk surga bagi kaum wanita. 

HAK ISTERI ATAS SUAMI

Allah berfirman :
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
Dan bergaullah dengan mereka (istri-istrimu) secara patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”. (QS. An-Nisa’ :19)
Rasulullah SAW bersabda : “Ya Allah sungguh saya menimpakan kesusahan (dosa) kepada orang yang menyia-nyiakan hak dua macam manusia yang lemah yaitu : anak yatim dan wanita”. HR. Nasa'i.
Rasulullah SAW bersabda : “Berbuat baiklah kepada kaum wanita, karena dia diciptakan dari tulang rusuk, dan sungguh bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah bagian yang paling atas, kalau kamu meluruskannya maka kamu telah mematahkannya”. Muttafaqun 'alaihi.
Dari Hakim bin Mu'awiyah dari bapaknya bahwa bapaknya berkata : “Wahai Rasulullah! Apakah hak seorang istri yang harus dipenuhi oleh suaminya? Maka beliau SAW menjawab : Kamu memberi makan kepadanya jika kamu makan, dan kamu memberinya pakaian jika kamu berpakaian dan engakau tidak memukul mukanya, tidak menjelek-jelekkannya ( tidak berkata : semoga Allah memburukkan wajahmu ) dan tidak meninggalkannya kecuali dalam rumah”. HR. Abu Daud.
Rasulullah SAW bersabda : “Janganlah seorang mu'min membenci wanita mu'minah, karena jika ia membenci suatu sifatnya, maka dia akan ridha yang lainnya darinya”. HR. Muslim.
Rasulullah SAW bersabda : Orang mu'min yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaqnya dan orang-orang terbaik di antara kamu adalah yang terbaik kepada istri-istrinya. HR. Tirmidzi.
Dari 'Amr bin Ahwash r.a. bahwa dia mendengar Rasulullah SAW bersabda pada waktu haji wada' : “Ingatlah, saya berwasiat kepada kamu agar berbuat baik pada kaum wanita, maka terimalah wasiatku ini terhadap mereka dan berbuat baiklah kepada kaum wanita, karena sesungguhnya mereka pada sisi kalian bagaikan tawanan, dan kamu tidak memiliki dari mereka selain itu”. HR. Tirmidzi.
Sebagaimana kaum lelaki mempunyai hak atas istri-istri mereka, demikian pula kaum wanita mempunyai hak atas suami-suami mereka, dan tidak akan berlanjut kehidupan suami istri di atas keadilan yang diperintahkan oleh Allah kecuali jika setiap suami dan istri memenuhi hak-hak di antara mereka.
Jika kita simpulkan dari keterangan diatas maka :
  1. Istri mempunyai hak yang harus dipenuhi oleh suaminya.
  2. Wajib berbuat baik kepada kaum wanita.
  3. Bimbingan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam agar selalu bersabar terhadap wanita dan berlemah-lembut kepadanya.
  4. Bahwa wanita pada suaminya bagaikan tawanan yang lemah, oleh karenanya dia harus dikasihani, dibimbing, dilindungi dan diberikan hak-haknya.
  5. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membebankan dosa kepada mereka yang menyia-nyiakan hak wanita yang berada di bawah tanggungannya.
  6. Bahwa orang yang terbaik di antara kita adalah mereka yang terbaik bagi istri-istrinya.

APA HADITS QUDSI ITU?

Pengertian Hadits Qudsi
Secara etimologi kata القدسي dinisbahkan kepada kata القدس yang bermakna suci. Maka hadits qudsi adalah hadits yang dinisbahkan kepada Dzat yang maha suci, yaitu Allah Ta'ala.
Sedangkan secara terminologi definisi daripada hadits qudsi adalah
ما نقل إلينا عن النبي صلى الله عليه وسلم مع إسناده إياه إلى ربه عز وجل
“Sesuatu (hadits) yang dinukil (diambil) dari Nabi SAW kepada kita yang disandarkan beliau kepada Rabb-nya”.

Perbedaan Hadits Qudsi Dan al-Qur’an
Jika kita telaah lebih dalam, hadits qudsi dan Al-Qur’an itu berasal dari sumber yang sama yaitu Allah SWT akan tetapi terdapat perbedaan yang banyak sekali antara keduanya itu diantaranya adalah:
1.      Lafadz dan makna Al-Qur’an berasal dari Allah SWT sedangkan Hadits Qudsi tidak demikian, makna Hadits Qudsi berasal dari Allah SWT sedangkan lafadznya berasal dari Nabi SAW.
2.      Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah sedangkan membaca Hadits Qudsi tidak.
3.      Syarat validitas Al-Qur’an adalah At-Tawatur (bersifat mutawatir) sedangkan Hadits Qudsi tidak.

Jumlah Hadits-Hadits Qudsi
Jika kita bandingkan antara jumlah hadits-hadits Nabi yang lain dengan hadits-hadits qudsi maka hadits qudsi jumlahnya tidak banyak. Jumlah hadits qudsi tidak lebih dari 200 hadits.
Contoh :
Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim didalam kitab Shahihnya dari Abu Dzar r.a. dari Nabi SAW pada apa yang diriwayatkan beliau dari Allah SWT bahwasanya Dia berfirman:
يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلاَ تَظَالَمُوْا
"Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan perbuatan zhalim atas diri-Ku dan menjadikannya diantara kamu diharamkan, maka janganlah kamu saling menzhalimi (satu sama lain)." (HR.Muslim)

Lafazh-Lafazh Periwayatan Hadits Qudsi
Para sahabat yang meriwayatkan hadits qudsi biasanya mereka menggunakan salah satu dari dua lafadz-lafadz periwayatannya seperti:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم فيما يرويه عن ربه عز وجل
Rasulullah SAW pada apa yang diriwayatkannya dari Rab-nya 'Azza Wa Jalla. Atau
قال الله تعالى، فيما رواه عنه رسول الله صلى الله عليه وسلم
Allah Ta'ala berfirman, pada apa yang diriwayatkan Rasulullah SAW dari-Nya.
Wallahu A’lam.

AKHLAK NABI MUHAMMAD SAW

Akhlak Rasulullah SAW adalah Al-Qur'an, Beliau membenci apa yang dibenci Al-Qur'an dan menyenangi apa yang disenangi oleh Al-Qur'an, tidak dendam dan marah kepada seseorang kecuali jika melakukan hal-hal yang diharamkan Allah SWT, sehingga kemarahannya hanya karena Allah SWT.
Rasulullah SAW merupakan orang yang paling jujur ucapannya, paling memenuhi tanggungjawabnya, paling lelmbut perangainya, paling mulia pergaulannya, lebih pemalu dari perawan pingitan, rendah hati dan selalu berpikir , tidak keji dan tidak pula pengutuk, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tapi membalasnya dengan memberi maaf dan jabat tangan, barangsiapa meminta sesuatu kebutuhan kepadanya maka tidak pernah ditolaknya, jika tidak ada maka dengan kata-kata yang halus dan tidak dengan hati kasar dan sikap keras, tidak pernah memotong pembicaraan orang lain kecuali jika bertentangan dengan kebenaran sehingga memotong pembicaraannnya dengan larangan atau berdiri, tidak menganggap bohong kepada seseorang, tidak dengki kepadanya dan tidak memintanya untuk bersumpah.
Rasulullah SAW menjaga tetangganya dan menghormati tamunya, waktunya tidak pernah belalu tanpa beramal untuk Allah SWT atau mengerjakan sesuatu yang harus dikerjakan, cinta kepada optimisme dan benci kepada pesimisme, jika ada dua pilihan maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam memilih yang paling mudah di antara keduanya selama tidak merupakan dosa, senang menolong orang yang membutuhkan dan membantu orang yang teraniaya.
Rasulullah SAW juga senang kepada sahabat-sahabatnya, bermusyawarah dengan mereka, mengunjungi orang sakit, mendo'akan yang meninggal, serta menerima alasan orang yang udzur kepadanya. Baginya, orang yang kuat dan orang yang lemah mempunyai hak yang sama, beliau shallallahu 'alaihi wasallam juga berbicara, jika orang menghitung pembicaraannya tentu akan dapat menghitungnya karena jelas dan pelannya. Di samping itu, Rasulullah SAW juga bergurau dan tidak pernah mengucapkan kecuali kebenaran.

Senin, 05 Maret 2012

SEJARAH BANGSA ISRAEL

Kerajaan Israel berdiri tahun 1020 SM. Di pimpin oleh tiga orang raja-nya, yaitu : Saul (1020 SM - 1000 SM), Daud / David (1000 SM - 961 SM), Sulaiman / Solomo (961 SM - 922 SM).
Namun sejak sepeninggalan Nabi Sulaiman, kerajaan Israel terpecah menjadi dua yaitu kerajaan Israel Utara (Samaria) dan kerajaan Israel Selatan (Yudea-Yerusalem).
Kerajaan Israil Utara terdiri dari 10 suku Israel, yaitu : Ruben, Simeon, Loewi, Issachar, Zebulon, Dan, Yusuf, Naphtali, Gad dan Asher.
Dan dipimpin oleh raja pertamanya yaitu Jerobeam (922 SM - 901 SM), dan raja terakhirnya Hosea (732 SM - 724 SM).
Kerajaan Israil Selatan (Yerusalem) terdiri dari 2 suku, yaitu : Yehuda dan Benjamin.
Dan dipimpin oleh raja pertamanya yaitu Rehobeam (922 SM - 915 SM), dan raja terakhirnya Zedekia (597 SM - 587 SM).
Pada tahun 721 SM, Kerajaan Asyria yang saat itu dipimpin oleh Raja Shalmanesar menyerbu dan menaklukan kerajaan Israel Utara yang saat itu di pimpin oleh Raja Hosea (Raja terakhir Irail Utara). Oleh Raja Assyiria ke 10 suku Israel yang tinggal ditawan dan di bawa keluar tanah air mereka menuju Assyiria. Diceritakan dalam Kitab Edras bahwa 10 suku Israel ini melarikan diri dari syiria namun tidak menuju ke tanah air mereka namun bermigrasi ke timur jauh ke suatu negeri yang bernama Asareth (Nazara atau Azara). Sehingga sejak tahun 721 SM di Samaria sudah tidak terdapat satu pun suku Israel.
Pada tahun 603 SM dominasi kekuatan Assyiria direbut oleh kerajaan Babylonia. Dan pada tahun 587 SM Yerusalem dihancurkan oleh raja Nebukadnezar. Dan seperti Raja Assyiria, Raja Nebukadnezar pun menawan dan membawa keluar 2 suku Bani Israel yang ada di Yerusalem ke Babylonia, Media (Persia), dan Ghaur (kawasan pegunungan Afghanistan).
Dan pada periode 538 SM - 332 SM Kekuatan Babylonia direbut oleh Kerajaan Persia oleh Raja Cyrus dan pada era tersebut ke 2 suku Bani Israel kembali menuju tanah air mereka di Yerusalem.
Dari fakta sejarah ini dapatlah kita ketahui bahwa hanya ada dua "domba" yang tinggal di kandang, sementara 10 "domba" Israel yang lain tersebar di negeri-negeri Timur sepanjang Syam (Syiria), Persia, Afghanistan, kasymir (Hindustan Utara), bahkan hingga Tibet (perbatasan Cina).
            Sekarang sudilah pembaca yang budiman merenungkan kembali misi kerasulan Yesus (Isa) AS. bahwa beliau ditugaskan untuk seluruh 12 suku Israel. Sedangkan kita mengetahui bahwa semenjak beliau lahir sampai dengan beliau dihukum di tiang salib beliau selalu berada di Yerusalem (Israel). Itu artinya selama periode itu Nabi Isa AS baru menyampaikan tugas risalah beliau kepada 2 suku Israel. Lalu jika beliau naik ke langit maka bagaimana beliau bisa merampungkan tugas kerasulan beliau? Bagaimana beliau mempertanggung jawabkannya kepada Allah? Apakah Allah akan membiarkan 10 suku Israel yang lain tanpa bimbingan Nabi nya selama 2000 tahun lebih?
            Jadi inilah misteri fakta sejarah yang selama ini ditutup-tutupi, demi menyebarkan pemahaman bahwa Isa AS naik ke langit, demi mendukung bahwa Yesus anak Allah yg naik ke syurga. Namun di sisi lain hal ini membuktikan bahwa beliau, nabi Isa AS memang pergi secara diam-diam meninggalkan Yerusalem untuk mencari domba-domba Israel yang ada di negeri-negeri timur.

FAKTA PENDIDIKAN INDONESIA

Indonesia, Negara berkembang yang kaya akan sumber daya alam. Negara yang sangat luas baik daratan dan lautan. Tapi disisi lain bagaimanakah sumber daya manusia yang ada di Indonesia? Apakah bisa mengimbangi sumber daya alam yang telah tersedia itu? Dari semua itu kita kembali pada generasi penerus di Indonesia dan bagaimanakah proses mereka untuk mencapai kesuksesan dalam menjunjung tinggi Negara Indonesia dengan jalan akademik yang mereka lalui.
Oleh karena itu, pendidikan adalah faktor utama yang sangat penting yang menentukan kemajuan suatu bangsa. Akan tetapi fakta di lapangan pada saat ini tidak semua elemen masyarakat Indonesia mampu menikmati dunia pendidikan dengan seutuhnya baik karena kendala ekonomi maupun masalah teknis lainnya yang menyebabkan hanya sebagian orang yang mampu menikmati itu semua.
Pada tahun 2012, Pemerintah Republik Indonesia merencanakan pengalokasian dana sebesar 20% dari anggaran APBN untuk pendidikan yang ada di Negara ini. Dengan jalan ini, apakah pemerintah akan berhasil meningkatkan mutu pendidikan Negara ini untuk kedepannya?!
Pada saat ini sistem pendidikan di Indonesia itu dikelola secara terpisah, yakni pendidikan umum berada dibawah Kementrian Pendidikan Nasional dan pendidikan yang berlatar belakang agama berada dibawah naungan Kementrian Agama. Jika kita telaah lebih dalam, hal ini memang tidaklah ideal karena terjadinya dualisme pengelolaan pendidikan ini menyebabkan  output anak didik yang memiliki pola fikir yang berbeda. Disatu sisi anak didik yang menuntut ilmu dibawah Kementrian Pendidikan Nasional atau Diknas akan dimungkinkan kurang memahami ajaran agama sedangkan disisi lain anak didik yang menyelam pendidikan dibawah naungan Kementrian agama atau Depag hamper dipastikan minim penguasaan tentang pendidikan umum. Setidaknya inilah salah satu masalah yang ada pada pendidikan di Negara kita ini.
Dilihat dari kondisi pendidikan di negara Indonesia ini, pada saat ini terjadi diskriminasi yang menyebabkan tidak semua warga masyarakat Indonesia bisa menikmati pendidikan seutuhnya. Sekarang ini banyak sekolah-sekolah dengan jenis SBI (Sekolah Bertaraf Internasional), Sekolah Bertaraf Nasional dan lain-lain. Biaya yang dibutuhkan untuk proses masuknya pun semakin mahal seiring dengan jenisnya seperti SBI mematok uang masuk sekitar beberapa juta. Mungkin didirikannya sekolah bertaraf nasional atau internasional mempunyai tujuan yang baik, agar pendidikan di Indonesia mampu bersaing secara global.
Di Negara manapun khususnya di Indonesia, dalam segi fasilitas, kelas bertaraf internasional pasti lebih baik dibandingkan dengan kelas yang reguler. Akan tetapi adanya kelas ini secara tidak langsung menimbulkan diskriminasi pendidikan dengan kelas-kelas yang lain. Sistem yang seperti ini membuat hanya orang-orang yang ekonomi menengah dan menengah ke atas yang dapat menikmati pendidikan dengan fasilitas yang lebih baik. Sedangkan masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah, hanya mampu mengenyam pendidikan dengan fasilitas seadanya bahkan terkadang tidak sama sekali.
Dari kedua kelas itu memang kelas yang bertaraf internasional berbeda dengan kelas reguler dari segi fasilitas tapi dari semua itu apakah output dari kelas yang bertaraf internasional itu bisa lebih baik dari kelas yang lain? Salah satu contoh dalam suatu sekolah mempunyai dua macam kelas yakni kelas unggulan dan kelas reguler, secara langsung kelas itu nampak berbeda dari segi fasilitasnya, akan tetapi bagaimanakah dengan output dari siswa-siswanya? Apakah unggulan dan reguler itu akan berbeda sedangkan tenaga pengajar yang digunakan dalam kedua kelas itu adalah tenaga pengajar yang sama? Inilah lucunya pendidikan di Indonesia ini, memang tujuan yang diinginkan oleh pemerintah adalah baik yakni menciptakan generasi penerus Indonesia yang dapat bersaing dengan negara-negara lain.
Oleh karena itu, seharusnya pemerintah khususnya dalam hal pendidikan bisa bersatu dan membuat sistem pendidikan yang semua masyarakat Indonesia mampu mendapatkannya dengan porsi yang sama. Standar sekolah tidak ada yang dibedakan, seperti SBI, SBN atau yang lain sehingga tidak terjadi diskriminasi pendidikan. Tidak ada kata-kata bahwasannya sekolah yang bagus hanya diperuntukkan bagi orang-orang menengah keatas sedangkan sekolah yang biasa-biasa saja hanya untuk orang-orang yang menengah kebawah. Dengan adanya pemerataan pendidikan disetiap daerah, diharapkan seluruh anak di seluruh di Indonesia mampu mengenyam pendidikan.

Pasang Kode Iklan sobat yg berukuran 120 x 600 disini!!!