Abu
Hurairah meriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa Allah
mengatakan:
Aku
membagi shalat untuk-Ku dan hamba-Ku dalam dua bagian, dan hamba-Ku akan
mendapat apa yang dimintanya.
Jika
hamba-Ku mengucapkan: Alhamdulillahi rabbil ‘alamien (segala puji bagi Allah
penguasa jagat raya),
Ku-jawab:
“hamidani ‘abdi” (hamba-Ku memuji-Ku).
Jika
hamba-Ku megatakan: “Arrahmanirrahim” (Yang Maha pengasih lagi penyayang),
Ku-jawab:
“Atsna ‘alayya ‘abdi” (hamba-Ku memujiku lagi).
Jika
hamba-Ku mengatakan: “Maaliki yaumiddien” (Penguasa di hari pembalasan),
Ku-jawab:
“Majjadani ‘abdi” (hamba-Ku menyanjung-Ku).
Jika
hamba-Ku mengatakan: “Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’ien” (hanya kepada-Mu
kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami meminta tolong). Ku-jawab: Inilah
batas antara Aku dan hamba-Ku, dan baginya apa yang dia minta…
Jika
hamba-Ku mengatakan: “Ihdinassiraatal mustaqiem… dst” (tunjukkanlah kami jalan
yang lurus, yaitu jalannya orang-orang yang telah Engkau beri nikmat. Bukan
jalan orang-orang yang Kau murkai dan bukan jalan orang-orang yang sesat),
Ku-jawab:
Inilah bagian hamba-Ku, dan baginya apa yang dia minta (HR. Muslim).
Karena
itu, mari kita membacanya dengan pelan-pelan, tidak tergesa2...Agar shalat
terasa lebih khusyuk.
Wallahu
A'lam.
0 komentar:
Posting Komentar