Jumat, 24 Agustus 2012

SYARI’AT DAN HIKMAH PUASA DI BULAN SYAWAL; SEBUAH BATU LONCATAN TUK MERAIH SURGA

Puasa sunah selama enam hari di bulan Syawal adalah salah satu puasa sunah yang sangat dianjurkan dalam syari’at Islam, puasa ini dilakukan setelah kita memperingati Idul Fitri, hal ini terlihat dari berbagai hadits dan sumber rujukan berikut:
Abbu Ayyub RA meriwayatkan, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiap berpuasa penuh di bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari dibulan Syawal, maka (pahalanya) sama seperti berpuasa selama satu tahun.” (HR. Mulsim).
Dalam sumber lain dikatakan bahwa Imam Ahmad RA dan Nasa’i RA, Meriwayatkan dari Tsauban RA, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Puasa Ramadhan (ganjarannya) sebanding dengan (puasa) Sepuluh bulan, Sedangkan puasa enam hari (di bulan Syawal Pahalanya) sebanding dengan (Puasa) dua bulan, maka itulah bagaikan puasa selama setahun penuh.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban).
Banyak hikmah dan manfaat jika kita melakukan ibadah puasa di bulan Syawal, diantaranya :
a.       Berpuasa enam hari di bulan syawal merupakan pelengkap dan penyempurna pahala dari puasa setahun penuh.
b.      Puasa di bulan Syawal dan di bulan Sya`ban bagaikan shalat sunah rawatib, berfungsi sebagai penyempurna dari kekurangan, karena pada hari kiamat nanti perbuatan perbuatan fardhu akan disempurnakan dan dilengkapi dengan perbuatan-perbuatan sunnah. Sebagaimana keterangan datang dari Nabi Muhammad SAW diberbagai riwayat. Mayoritas puasa yang dilakukan kaum muslimin memiliki kekurangan dan ketidaksempurnaan, maka hal itu membutuhkan sesuatu yang menutupi dan menyempurnakannya.
c.       Jika kita membiasakan puasa setelah Ramadhan menandakan diterimanya puasa Ramadhan, karena apabila Allah SWT menerima amal seorang hamba, pasti ia menolongnya dalam meningkatkan perbuatan baik setelahnya. Sebagian orang bijak mengetakan: Pahala amal kebaikan adalah kebaikan yang ada sesudahnya." Oleh karena itu barang siapa mengerjakan kebaikan kemudian melanjutkannya dengan kebaikan lain, Maka itu merupakan tanda atas terkabulnya amal pertama.
d.      Berpuasa di bulan Ramadhan sebagaimana disebutkan dimuka dapat mendatangkan maghfirah atas dosa-dosa masa lalu. Orang yang berpuasa Ramadhan akan mendapatkan pahalanya pada hari raya `Idul fitri yang merupakan hari pembagian hadiah, maka membiasakan puasa setelah `Idul Fitri merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat ini. Dan sungguh tak ada nikmat yang lebih agung dari pengampunan dosa-dosa.
e.       Diantara manfaat puasa enam hari bulan Syawal adalah amal amal yang dikerjakan seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya pada bulan Ramadhan tidak terputus dengan berlalunya bulan mulia ini selama ia masih hidup.
Ada sebuah riwayat bahwasannya ada seorang ulama Salaf ditanya tentang kaum yang bersungguh sungguh dalam ibadahnya pada bulan Ramadhan tetapi jika bulan Ramadhan berlalu mereka tidak bersungguh sungguh lagi, beliau berkomentar : Seburuk buruk kaum adalah yang tidak mengenal Allah secara benar kecuali di bulan Ramadhan saja, padahal orang salih adalah yang beribadah dengan sungguh sungguh di sepanjang tahun.
Maka dari itu sebaiknya orang yang memiliki hutang puasa Ramadhan memulai membayarnya di bulan syawal, karen hal itu mempercepat proses pembebasan diriya dari tanggungan hutangnya. Kemudian dilanjutkan dengan enam hari puasa syawal, dengan demikian ia telah melakukan puasa Ramadhan dan mengikutinya dengan enam hari di bulan syawal. Wallahu alam.

0 komentar:

Posting Komentar

Pasang Kode Iklan sobat yg berukuran 120 x 600 disini!!!