Wanita adalah karunia
terindah yang ada dan penting di dunia, tapi banyak perjuangan dan pengorbanan
wanita tidak di ketahui pria.
Ketika suami menikah
lagi, dan perempuan berusaha menerima (karena alasan ekonomi atau agama atau
alasan apapun), ia akan duduk sendiri di setiap malam dalam gelap kamar saat
suaminya tengah mendekap mesrah seorang perempuan lain di ranjang lain. Ia akan
(mungkin) menangis karena terluka, tapi demi anak-anak ia akan berusaha menerimanya
dengan sabar.
Sebagai istri ia siap
mengorbankan impian-impiannya demi mengurus suami (yang kadang bersifat
kekanak-kanakan dan minta diurus) dan anak-anak yang bandel.
Ketika suami mencela
masakannya, ia akan bersusah payah belajar masak dari siapapun untuk bisa
menghidangkan makanan dengan rasa terbaik pada suami dan anak-anaknya.
Ia bekerja 24 jam
sehari, 7 hari seminggu. Jam kerjanya tak berbatas. ia bangun ketika siapapun
di rumah belum bangun, mulai bekerja, memasak, membersihkan rumah, mencuci
pakaian, lalu mengurus suami sebelum pergi kerja, mengurus anak-anak berangkat
sekolah, ketika pakaian kering di jemuran ia akan mengangkatnya dan menyetrika
dengan rapi.
Kemudian setelah begitu
capek mengurus rumah tangga, malam giliran memenuhi ini itu suaminya. Mulianya
seorang istri adalah: tukang masak, tukang cuci, cleaning service, babu dan
wanita penghibur digabung jadi satu.
Ketika suaminya menginginkan punya anak
4, 5, 6 atau 9 orang, ia sebagai istri harus siap menderita mengandung anak dan
bertarung nyawa melahirkannya. Suami kadang tidak terlalu paham penderitaan semacam
ini karena mereka tidak mengalaminya.
Meski laki-laki tidak
paham, tapi Allah SWT Maha Mengerti, karena itulah ia memberi reward
pada pengorbanan perempuan. Bagi yang meninggal karena melahirkan anak, Allah SWT
langsung memberinya surga. Bagi istri yang setia bekerja mengurus rumah
tangganya, dengan sabar dan ikhlas, maka silahkanlah ia masuk surga dari pintu
mana saja yang ia sukai.
Wallahu
A’lam.
0 komentar:
Posting Komentar